Top PR24 News

Jadikan Karya Tulis Seorang Jurnalis Atau Wartawan Itu Bernilai dan Berharga

Image ilustrasi profesionalnya jurnalis/wartawan

Sumut -  Medan, PR 24 News\\

Dalam sebuah pemberitaan atau karya tulis sudah barang tentu seorang Jurnalis atau wartawan bekerja keras dalam mengumpulkan semua data, baik itu secara tertulis, konfirmasi, wawancara bahkan menghimpun semua gambar atau video yang nantinya akan di rangkum dan di editor oleh redaksi. 

Hal tersebut menyita banyak waktu, peran penting dan tenaga serta fikiran untuk membuat berita sesuai dengan fakta dan kebenaran yang nantinya akan disajikan kepada publik untuk mengedukasi dan memberikan pengetahuan penting kepada publik. 

Kinerja Seorang jurnalis atau wartawan yang profesional tersebut tentunya diperlukan pendidikan dasar dan berpedoman kepada kode etik serta undang undang. 

Sampai Saat ini, menurut investigasi serta pengalaman dilapangan, masih banyak terdapat serorang jurnalis atau wartawan yang belum memahami atau bahkan tidak mengerti dalam menulis berita. hanya mengandalkan kartu anggota atau Id Card saja dan beranggapan sebagai tameng atau back-up dalam situasi apapun di lokasi atau dimanapun dirinya berada. 

Hal ini dinilai merupakan ketidak profesionalnya sebuah media, memelihara dan merekrut anggota yang tidak tau atau bahkan tidak mengerti tentang jurnalis. Dan hingga kini masih cukup banyak terdapat dikalangan beberapa media.

Untuk itu diharapkan sebuah media harus menyeleksi atau memilih calon calon jurnalis yang cukup bisa menulis dan berpengalaman, tentunya ada uji kompetensi tersendiri dalam sebuah media. Tidak sembarangan menerima jurnalis atau wartawan pemula yang tidak faham apa apa. 

Salah seorang anggota Ikatan Jurnalis Televisi Feri Irawadi saat bincang bincang menyerukan dan menghimbau bahwa jurnalis atau wartawan itu tidak rendah dipandang mata, harus bernilai dan berkarya, bukan minta minta kepada pejabat negara, masalah komersil atau angka itu ada saatnya, diberi syukur, tidak diberi ya tidak apa apa. Itu baru namanya jurnalis atau wartawan yang bernilai dan menganggap kinerja nomor satu dan sanggup tahan lapar demi sebuah karya kemajuan" Terangnya. 

Selanjutnya saat ditanya tentang kredibilitas dan fungsional kinerja seorang jurnalis atau wartawan, feri hanya menegaskan bahwa jangan menjadi wartawan murahan, kades dikejar kejar, kepala sekolah diuber uber, lantas diberi uang 20 ribu hingga 50 ribu saja diterima. Itu sama saja merendahkan profesi seorang jurnalis atau wartawan" Ungkapnya. 

Secara bersamaan kru media ini menanyakan tentang masih banyaknya penyalahgunaan profesi jurnalis atau wartawan yang hanya berpegang pada Kartu Identitas kepada Pengamat Media dikota medan. Namun saat dikonfirmasi via telepon selular tidak mengangkat. (Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama